Bangun Sekolah Tinggi Managemen Rumah Ibadah

Bangun Sekolah Tinggi  Managemen Rumah Ibadah

\"\"Walikota Galang Dana Ummat

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Walikota H Helmi Hasan SE kembali mencetuskan gagasan untuk membangun Sekolah Tinggi Ilmu Managemen Rumah Ibadah pertama di dunia dan hanya ada satu-satunya di Kota Bengkulu. Dalam hal ini Walikota serius untuk mewujudkannya, bahkan ia sudah memikirkan anggaran untuk menggalang dana serta memanfaatkan dana-dana CSR perusahaan swasta, tanpa menganggu dana yang ada di APBD kota.

\"Saya tidak fokus ke APBD, kita bisa ajak kawan-kawan lain yang punya pemikiran sama dan mereka akan berkontribusi. Kita juga bisa menggalang dana umat, siapa yang setuju dengan ide ini, silahkan dia berkontribusi, ada dana Baznas pusat, CSR, dan orang-orang yang pengen berkontribusi pokoknya banyak hal,\" kata Helmi kepada Bengkulu Ekspress, diruang kerjanya, kemarin (4/2).

Walikota mengaku bahwa ia sudah menyiapkan lahan sekitar 5 hektare milik pemerintah di daerah air sebakul dan memanfaatkan gedung sementara yang memang sudah ada, sehingga tinggal direnovasi.  Sekolah ini nantinya akan dibentuk seperti yayasan yang kemudian akan terus dikembangkan hingga menjadi universitas skala nasional. Namun, sebelum ini dilakukan ia akan kembali mengkaji dengan membentuk tim percepatan yang dibahas oleh para profesor yang ada di Bengkulu seperti Prof Yohannes dan Prof Sudarwan Danim, serta melibatkan beberapa pihak penting lainnya untuk meneliti dalam tataran dunia pendidikan serta seperti apa aturan-aturan yang berlaku.

\"Saya sudah sampaikan ke tim percepatan melakukan kajian-kajian. Saya minta dalam satu minggu ini kita dirikan yayasan dulu sebagai lembaga yang bakal memayungi sekolah ini nantinya,\" jelas Helmi.

Sekolah ini memiliki konsep sebagai boarding school, dimana kurikulum sekolah itu akan dipadatkan sehingga para mahasiswanya bisa memperoleh sarjana/strata I (S1) hanya dalam dua tahun saja. Dan sama seperti sekolah tinggi lainnya, mata kuliah yang diajarkan tidak hanya tentang ibadah saja, tetapi juga memasuki tentang ilmu managemen, akuntasi, bahasa inggris dan beberapa mata kuliah lainnya. Dan tidak dikhususkan untuk agama Islam saja, tetapi 5 agama yang ada di Bengkulu seperti Kristen, Hindu, Budha dan lainnya.\"Tahun ini insyallah kita akan memulai angkatan pertama,\" tukasnya.

Helmi menjelaskan yang menjadi inspirasinya untuk mendirikan Sekolah tinggi managemen rumah ibadah ini adalah dari banyaknya musibah yang menimpa Negara Indonesia, bahkan sudah banyak umat beragama yang meninggalkan rumah ibadah sehingga jauh dari kemakmuran dan keberkahan dari Allah SWT. Maka dari itu Sekolah ini akan memberikan ilmu managemen dalam memakmurkan rumah ibadah.

\" Saya yakin penyebab bencana ini karena gunung didaki, lautan diseberangi, tapi rumah ibadah dilewati. Coba kita lihat hari ini rumah ibadah dimana-mana ditinggalkan, yang didatangi orang sekarang, diskotik, tempat hiburan, restoran, hotel nah ini yang didatangi orang, sementara rumah ibadah? ditinggalkan, yang datang ke rumah ibadah akhirnya apa? air laut masuk ke masjid, tanah longsor, lumpur, akibat bencana,\" paparnya.

Pun demikian, para lulusan tidak hanya ditargetkan menjadi manajer rumah ibadah. Para alumni bisa bekerja di perhotelan, di perusahaan, perbankan, dan lainnya.“Ilmunya kan ilmu manajemen, artinya bisa kerja di banyak tempat. Bahkan bisa ikut CPNS,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga mencontohkan beberapa rumah ibadah yang telah dimenej dengan baik. Misalnya masjid Baiturahhim di Jakarta yang menyiapkan makanan sepuasnya tapi bayar sukarela untuk para jamaahnya.“Kemarin saya ke Korea, di sana ada rumah ibadah yang menyiapkan penginapan dan saya dijemput di bandara oleh mobil milik masjid tersebut. Itu karena mereka punya manajer, walaupun manajer itu bukan lulusan sekolah tinggi manajemen rumah ibadah. Bayangkan kalau mereka itu lulusan Sekolah Tinggi Rumah Ibadah,” demikian Helmi. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: